Minggu, 15 Juni 2008
CINTA
Minum di sungai yang sama
Di mana singa melepas dahaga
Mereka berkata tentang helang dan? hering
Menjunam paruhnya ke dalam bangkai yg sama
Dan berdamai - di antara satu sama lain,
Dalam kehadiran bangkai - bangkai mati itu
Oh Cinta, yang tangan lembutnya
mengekang keinginanku
Meluapkan rasa lapar dan dahaga
akan maruah dan kebanggaan,
Jangan biarkan nafsu kuat terus menggangguku
Memakan roti dan meminum anggur
Menggoda diriku yang lemah ini
Biarkan rasa lapar menggigitku,
Biarkan rasa haus membakarku,
Biarkan aku mati dan binasa,
Sebelum kuangkat tanganku
Untuk cangkir yang tidak kau isi,
Dan mangkuk yang tidak kau berkati
(Dari ‘The Forerunner))
:+: Kahlil Gibran :+:
puisi
Sayap2 aku yang patah…
Aku bentangkan dengan jiwa terluka
kucoba paksakan namun angin begitu kuat…
aku mulai sadar begitu sempurna purnamaku…
Aku jalan merangkak kelangit
hanya tertatih dan melayang…
jauh diatas kau tak tersentuh…
kubalutkan luka sayapku…
Ku tunggu angin reda diudara
berdiri dipunggung merindukan bulan berharap
menemukan satu jarum diantara ribuan jerami…
oh takdirlah yang menguatkan aku dan akan ku tunggu sempurnaku demi bulan dan jerami emasku hingga sinarnya menerangi sadarku…